Saat ini bumi kita semakin tidak bersahabat. Kita sering mengeluhkan
bahwa pada siang hari matahari terasa begitu panas sedangkan malam hari
terasa begitu dingin. Tidak salah jika kita merasa seperti itu. Karena
data-data menunjukan bahwa bumi sudah mengalami peningkatan suhu yang
mengkhawatirkan setiap tahunnya.
Hal ini menyebabkan lapisan ozon menipis dan sinar UV dari matahari
tidak banyak tersaring lagi. Gunung es yang ada di kutub utara dan
selatan pun sedikit demi sedikit mencair sehingga menyebabkan banyak
bencana alam yang sekarang ini semakin lazim terjadi.
Apa yang menyebabkan semua ini? Mengapa lapisan ozon menipis? Inilah
yang biasa kita sebut sebagai Global Warming atau pemanasan global.
Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur
global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas
seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC
sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang
berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap
hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca
karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara
kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar
suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya
pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang
cukup.
Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga
kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan
menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang
mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang
memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca
memiliki temperatur rata-rata -320 Celcius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar